Karya Sastra adalah segala hal yang
menyangkut dengan karya seni bahasa tulis. Dilihat dari jenisnya karya sastra
dapat dibagi menjadi 2 yaitu: karya sastra yang bersifat imajinatif dan
bersifat nonimajinatif.
Ciri karya sastra imajinatif adalah
karya sastra tersebut lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang
konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya
sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya
daripada khayalinya, cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi
syarat-syarat estetika seni.
Pembagian genre sastra imajinatif
dapat dirangkumkan dalam bentuk puisi, fiksi atau prosa naratif, dan drama.
Penjelasan tentang ketiga karya sastra ini akan kita kupas secara terperinci.
1. Puisi
Puisi adalah rangkaian kata yang
sangat padu. Oleh karena itu, kejelasan sebuah puisi sangat bergantung pada
ketepatan penggunaan kata serta kepaduan yang membentuknya.
Jenis puisi lama
Mantra adalah ucapan-ucapan yang
dianggap memiliki kekuatan gaib
Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun
menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki,
jenaka.
Karmina adalah pantun kilat seperti
pantun tetapi pendek.
Seloka adalah pantun berkait.
Gurindam adalah puisi yang
berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Syair adalah puisi yang bersumber
dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
Talibun adalah pantun genap yang
tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
Jenis Puisi
Baru
Balada adalah puisi berisi
kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan
8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan
sebagai refren dalam bait-bait berikutnya
Himne adalah puisi pujaan untuk
Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Ode adalah puisi sanjungan untuk
orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada
anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi
tertentu atau peristiwa umum.
Epigram adalah puisi yang berisi
tuntunan/ajaran hidup
Romansa adalah puisi yang berisi
luapan perasaan cinta kasih
Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan
Satire adalah puisi yang berisi
sindiran/kritik
Distikon, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Terzina, puisi yang tiap baitnya
terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri
atas empat baris (puisi empat seuntai).
Kuint, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Sektet, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Septime, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Soneta, adalah puisi yang terdiri
atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing
empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris
2. Fiksi atau prosa naratif.
Fiksi atau prosa naratif adalah
karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau
hal atau peristiwa dan lain-lain. Fiksi pada dasarnya terbagi menjadi novel,
roman, dan cerita pendek.
Suroto dalam bukunya yang berjudul
"Apresiasi Sastra Indonesia" menjelaskan secara terperinci tentang
pengertian tiga genre yang termasuk dalam prosa naratif berikut ini.
·
a. Novel
Novel ialah suatu karangan prosa
yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari
kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena
dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan
nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh
yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib.
·
b. Roman
Istilah roman berasal dari genre
romance dari Abad Pertengahan, yang merupakan cerita panjang tentang
kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belanda,
Perancis, dan bagian-bagian Eropa Daratan yang lain. Ada sedikit perbedaan
antara roman dan novel, yakni bahwa bentuk novel lebih pendek dibanding dengan
roman, tetapi ukuran luasnya unsur cerita hampir sama.
·
c. Cerita pendek.
Cerita atau cerita pendek adalah
suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia --
pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa
lain tetapi peristiwa tersebut tidak dikembangkan, sehingga kehadirannya hanya
sekadar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti
cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok
ceritanya.
3. Drama
Genre sastra imajinatif yang ketiga
adalah drama. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui
dialog-dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya
bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan.
Dengan demikian, tujuan drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel
atau puisi. Drama yang sebenarnya adalah kalau naskah sastra tadi telah
dipentaskan. Tetapi bagaimanapun, naskah tertulis drama selalu dimasukkan
sebagai karya sastra.
Selanjutnya adalah pembagian genre sastra nonimajinatif, di mana kadar fakta dalam genre sastra ini agak menonjol.
Sastrawan bekerja berdasarkan fakta atau kenyataan yang benar-benar ada dan
terjadi sepanjang yang mampu diperolehnya. Penyajiannya dalam bentuk sastra
disertai oleh daya imajinasinya, yang memang menjadi ciri khas karya sastra.
Genre yang termasuk dalam karya sastra nonimajinatif, yaitu:
- Esai:Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi manusia. Dalam esai, baik pikiran maupun perasaan dan keseluruhan pribadi penulisnya tergambar dengan jelas, sebab esai merupakan ungkapan pribadi penulisnya terhadap sesuatu fakta.
- Kritik:Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni, dalam hal ini karya sastra. Jadi, karya kritik sebenarnya termasuk argumentasi dengan faktanya sebuah karya sastra, sebab kritik berakhir dengan sebuah kesimpulan analisis. Tujuan kritik tidak hanya menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar dan salahnya sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya adalah mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin, dan juga mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
- Biografi:Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Tugas penulis biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup seseorang berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta yang dapat dikumpulkannya. Teknik penyusunan riwayat hidup itu biasanya kronologis yakni dimulai dari kelahirannya, masa kanak-kanak, masa muda, dewasa, dan akhir hayatnya. Sebuah karya biografi biasanya menyangkut kehidupan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat atau tokoh-tokoh sejarah.
- Autobiografi:Autobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang-kadang ditulis oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan autobiografi adalah bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tidak diketahui orang lain, karena tidak ada bukti yang dapat diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan tokoh yang tak pernah diketahui orang lain dapat diungkapkan.
- Sejarah:Sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber tertulis maupun tidak tertulis. Meskipun karya sejarah berdasarkan fakta yang diperoleh dari beberapa sumber, namun penyajiannya tidak pernah lepas dari unsur khayali pengarangnya. Fakta sejarah biasanya terbatas dan tidak lengkap, sehingga untuk menggambarkan zaman lampau itu, pengarang perlu merekonstruksinya berdasarkan daya khayal atau imajinasinya, sehingga peristiwa itu menjadi lengkap dan terpahami.
- Memoar:Memoar pada dasarnya adalah sebuah autobiografi, yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya sendiri. Bedanya, memoar terbatas pada sepenggal pengalaman tokohnya, misalnya peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh selama Perang Dunia II saja. Fakta dalam memoar itu unsur imajinasi penulisnya ikut berperanan.
- Catatan Harian:Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra.
- Surat-Surat:Surat tokoh tertentu untuk orang-orang lain dapat dinilai sebagai karya sastra, karena kualitas yang sama seperti terdapat dalam catatan harian.
Genre sastra nonimajinatif ini belum
berkembang dengan baik, sehingga adanya genre tersebut kurang dikenal sebagai
bagian dari sastra. Apa yang disebut karya sastra selama ini hanya menyangkut
karya-karya imajinasi saja. Hal ini bisa kita lihat dari pemahaman masyarakat,
khususnya pelajar tentang sastra.
Inilah tulisan singkat tentang
sastra dan pembagiannya. Untuk memahami lebih jauh lagi, Anda dapat menggali
lagi lebih lanjut dari berbagai sumber, baik itu buku, artikel, majalah, surat
kabar, dan sebagainya.
Sumber yang dijadikan cerminan untuk
tulisan ini:
Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M.
1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suroto. 1990. Apresiasi Sastra
Indonesia untuk SMTA. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar