Selamat berjumpa kembali, kali ini saya akan menengahkan sebuah materi kata majemuk, yo kita simak bersama.
KATA MAJEMUK
Kata majemuk adalah gabungan 2 kata
atau lebih yang memiliki struktur tetap, tidak dapat di sisipi kata lain.
Contohnya
Meja makan
gabungan kata di atas termasuk contoh kata majemuk karena strukturnya tetap, tidak dapat diubah-ubah letaknya.
Makan meja (tidak logis)
Kemudian, gabungan kata tersebut tidak dapat disisipi oleh kata lain, seperti yang, sedang, dll.
Meja (yang) makan (tidak logis)
Meja (sedang) makan (tidak logis)
Selain itu, ciri lain dari kata majemuk adalah gabungan kata tersebut membentuk makna baru. Namun, makna baru tersebut masih dapat dirunut atau ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Rumah baru (a)
Tono sakit (b)
Rumah sakit (c)
secara gramatika (tata bahasa) makna yang terbentuk pada contoh (a) dan (b) sama dengan makna leksikal unsur pembentuknya. Gabungan kata di atas mempunyai makna “rumah (yang) baru” (a) dan “Tono (sedang) sakit.”
Berbeda halnya dengan gabungan kata pada contoh pertama (a) dan kedua (b), gabungan kata pada contoh kedua (c) secara gramatika makna yang terbentuk berbeda dari makna leksikal unsur pembentuknya. Makna kata secara leksikal pada contoh kedua (c) adalah “rumah (yang/sedang) sakit.” Makna ini tidak logis, yaitu benda mati dapat merasakan sakit seperti halnya makhluk hidup (manusia). Namun, makna yang terbentuk dalam contoh (c) adalah “rumah tempat merawat orang sakit.” Inilah yang disebut dengan membentuk makna baru tetapi makna baru tersebut masih dapat ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Meja makan
gabungan kata di atas termasuk contoh kata majemuk karena strukturnya tetap, tidak dapat diubah-ubah letaknya.
Makan meja (tidak logis)
Kemudian, gabungan kata tersebut tidak dapat disisipi oleh kata lain, seperti yang, sedang, dll.
Meja (yang) makan (tidak logis)
Meja (sedang) makan (tidak logis)
Selain itu, ciri lain dari kata majemuk adalah gabungan kata tersebut membentuk makna baru. Namun, makna baru tersebut masih dapat dirunut atau ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Rumah baru (a)
Tono sakit (b)
Rumah sakit (c)
secara gramatika (tata bahasa) makna yang terbentuk pada contoh (a) dan (b) sama dengan makna leksikal unsur pembentuknya. Gabungan kata di atas mempunyai makna “rumah (yang) baru” (a) dan “Tono (sedang) sakit.”
Berbeda halnya dengan gabungan kata pada contoh pertama (a) dan kedua (b), gabungan kata pada contoh kedua (c) secara gramatika makna yang terbentuk berbeda dari makna leksikal unsur pembentuknya. Makna kata secara leksikal pada contoh kedua (c) adalah “rumah (yang/sedang) sakit.” Makna ini tidak logis, yaitu benda mati dapat merasakan sakit seperti halnya makhluk hidup (manusia). Namun, makna yang terbentuk dalam contoh (c) adalah “rumah tempat merawat orang sakit.” Inilah yang disebut dengan membentuk makna baru tetapi makna baru tersebut masih dapat ditelusuri dari makna kata pembentuknya.
Frase : gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi.
Idiom : gabungan dua kata atau lebih yang susunannya terbentuk secara
tetap(baku) dan saling kebergantungan ; atau gabungan kata yang
maknanya tidak sama dengan unsure-unsur pembentuknya.
Kata Majemuk : gabungan dua kata atau lebih menciptakan makna baru yang
berbeda dengan makna dari unsur-unsur pembentuknya.
PEMBAHASAN
(1) Kadispen Polda Metro AKBP Nur Usman
(2) Tiga tim Gegana yang diterjunkan
(3) Dari bom yang ditaruh di mobil
Yang harus diingat:
a. Frase tidak melebihi batas fungsi
Tiga tim gegana diterjunkan (bukan frase)
S P
b. Frase menunjukkan identitas makna sebenarnya.
Besar kepala, buah tangan (bukan frase)
idiom frase
Besar kepala Kepala besar
Rumah makan Di rumah
Malam panjang Siang malam
Muka masam Buah asam
Panjang tangan Tangan panjang
Dalam beberapa kasus, idiom sama dengan kata majemuk. Namun demikian, tidak berarti kata majemuk selalu identik dengan idiom. Kata majemuk hanya merujuk pada kelompok kata yang memiliki makna penuh. Dengan demikian, contoh gabungan kata seperti suka akan, terdiri atas, dan berhubung dengan, bukanlah kata majemuk. Contoh-contoh gabungan kata semacam itu hanya bisa dikelompokkan ke dalam idiom.
Unsur Frasa
Unsur frasa hanya ada dua, yaitu
1. unsur inti (D) = diterangkan, dan
2. unur atribut/pewatas/penjelas/(M) = menerangkan
Menentukan pola kata. Biasanya soal yang ditanyakan selalu tentang pola yang sama.
Langkah pertama : tentukan dari polanya, kalau belum ada jawaban
Langkah kedua : tentukan dari jenisnya
contoh:
Pola pembentukan kata jaksa agung sama dengan pola pembentukan kata di bawah ini, kecuali…
a. kursi presiden d. politik bebas
b. rumah mewah e. kekuasan terbatas
c. ekonomi lemah
analisa:
kata jaksa agung :
berpola DM dan dibentuk dari KB + KS
langkah pertama:
* kursi presiden : DM
* rumah mewah : DM
* ekonomi lemah : DM
* politik bebas : DM
* kekuasaan terbatas: DM
Langkah kedua: tentukan dari jenis katanya
* kursi presiden : KB + KB (polanya tidak sama)
* rumah mewah : KB + KS
* ekonomi lemah : KB + KS
* politik bebas : KB + KS
* kekuasan terbatas : KB + KS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar